Minggu, 05 Februari 2012

Mengenal Penyakit Emboli Paru

Apakah emboli paru itu? 
Emboli Paru (Pulmonary Embolism) adalah penyumbatan arteri pulmonalis (arteri paru-paru) oleh suatu embolus, yang terjadi secara tiba-tiba. Suatu emboli bisa merupakan gumpalan darah (trombus), tetapi bisa juga berupa lemak, cairan ketuban, sumsum tulang, pecahan tumor atau gelembung udara, yang akan mengikuti aliran darah sampai akhirnya menyumbat pembuluh darah 

Apa Tanda dan Gejala Emboli Paru? 
Emboli yang kecil mungkin tidak menimbulkan gejala, tetapi sering menyebabkan sesak nafas. Sesak mungkin merupakan satu-satunya gejala, terutama bila tidak ditemukan adanya infark. Penting untuk diingat, bahwa gejala dari emboli paru mungkin sifatnya samar atau menyerupai gejala penyakit lainnya. Sesak nafas timbul secara mendadak, baik ketika istirahat maupun ketika sedang melakukan aktivitas.  
Gejala lainnya yang mungkin timbul yaitu batuk. Batuk juga dapat timbul secara mendadak, kadang-kadang disertai dengan dahak berdarah. Terdapat nyeri dada dirasakan di bawah tulang dada atau pada salah satu sisi dada, sifatnya tajam atau menusuk. Nyeri semakin memburuk jika penderita menarik nafas dalam, batuk, makan atau membungkuk,
frekuensi pernafasan menjadi cepat yang disertai dengan peningkatan denyut jantung  (takikardia). 

Bagaimana Proses Terjadinya Emboli Paru?
Emboli paru banyak terjadi akibat lepasnya suatu trombosis yang berasal dari pembuluh darah vena di kaki. Trombus terbentuk dari beberapa elemen sel dan fibrin yang kadang-kadang berisi protein plasma seperti plasminogen. Menurut virchow (dalam Himawan S., 1986) terdapat tiga faktor penting yang memegang peranan timbulnya trombus. Tiga faktor tersebud dikenal dengan sebuatan trias virchow, yaitu: 
  1. Perubahan permukaan endotel pembuluh darah 
  2. Perubahan pada aliran darah dan 
  3. Perubahan pada konstitusi darah. 
Jika terjadi kerusakan pada trombosit maka akan dilepaskan suatu zat tromboplastin. Zat inilah yang merangsang proses pembentukan beku darah (trombus). Tromboplastin akan mengubah protrombin yang terdapat dalam darah menjadi trombin, kemudian bereaksi dengan fibrinogen menjadi fibrin. 
Trombus dapat berasal dari pembuluh darah arteri maupun vena. Trombus arteri terjadi karena rusaknya dinding pembuluh darah arteri (tunika intima), sedangkan trombus vena terjadi karena melambatnya aliran darah dalam vena tanpa adanya kerusakan dinding pembuluh darah. 
Lemak, minyak, udara, sel tumor, cairan amnion, benda asing seperti rusaknya IV cateter, partikel yang diinjeksikan dan bekuan darah atau pus dapat meningkatkan resiko terjadinya emboli paru. Emboli lemak berasal dari fraktur tulang panjang dan emboli minyak berasal dari limfangiografi. Kedua jenis emboli ini tidak mengganggu aliran darah, meskipun begitu emboli lemak dan minyak ini dapat merusak pembuluh darah dan memicu terjadinya ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome). 
Emboli berjalan ke paru dan statis (diam) di pembuluh darah paru. Ukuran dan jumlah emboli ditentukan oleh lokasi. Aliran darah yang terobstruksi akan menyebabkan penurunan dari bagian paru yang disuplai oleh pembuluh darah. Hasil cepat dari tromboemboli adalah obstruksi komplit atau parsial aliran darah arteri pulmonalis bagian distal. 

http://www.emboli paru.com 
http://penyakit paru obstruksi kronik 
http://en.wikipedia.org/wiki/emboli paru&rurl.translet.google.co.id

Tidak ada komentar:

10 Artikel Paling Sering Dibaca