Selasa, 03 Januari 2012

Masjid Agung Palembang Darussalam

Masjid Agung Palembang.
Pemerintah Kota Palembang memiliki visi dan misi untuk menjadikan Kota Palembang sebagai kota metropolis yang religius. Sekitar 90% masyarakat Kota Palembang adalah muslim. Dan menjadi suatu hal yang sangat wajar jika di Kota Palembang banyak sekali berdiri kokoh masjid-masjid sebagai pusat syiar Islam. Sebagian masjid-masjid ini telah berdiri sejak zaman kesultanan Palembang Darussalam.
Salah satu dari masjid-masjid itu adalah Masjid Agung Palembang yang terletak tepat di jantung kota di kawasan Bundaran Air Mancur. Masjid indah ini merupakan salah satu masjid dunia yang bersejarah merupakan peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam yang didirikan oleh Sultan Mahmud Badarrudin I pada tahun 1738 sampai 1748. Masjid indah ini merupakan bangunan terbesar di seantero Nusantara saat itu, sehingga wajar jika masjid ini menjadi salah The Landmark of Palembang Darussalam.
Masjid Agung merupakan masjid tua yang sangat penting dalam sejarah Kota Palembang. Masjid bersejarah yang berusia sekitar 259 tahun ini terletak di Kelurahan 19 Ilir Kecamatan Ilir Barat I, tepat di pertemuan Jalan Merdeka dan Jalan Sudirman, pusat kota Palembang. Tidak jauh dari situ terdapat Jembatan Ampera, the landmark of Palembang lainnya.
Dalam sejarahnya, masjid yang berada di pusat Kerajaan Sriwijaya itu menjadi Pusat Kajian Islam yang telah melahirkan banyak ulama penting pada zamannya. Beberapa ulama yang berkeceimpung di Masjid Agung dan memiliki peranan penting dalam penyebaran ajaran ISlam adalah Syekh Abdus Samad al Palembani, Kemas Fachruddin, dan Syihabuddin bin Abdullah.
Mulanya Masjid Agung Palembang disebut Masjid Sultan. Peresmian pemakaian masjid ini pada tanggal 28 Jumadil Awal 1151 H (26 Mei 1748). Dengan ukuran bangunan ketika pertama kali yaitu seluas 1080 meter persegi dan mampu menampung 1200 jemaah.
Perluasan kemudian dilakukan pertama kali oleh wakaf Sayid Umar bin Muhammad Assegaf Altoha dan Sayid Achmad bin Syech Sahab yang dilaksanakan pada tahun 1897 dibawah pimpinan Pangeran Nataagama Karta Manggala Mustafa Ibnu Raden Kamaluddin. Pada awal pembangunannya (1738 - 1748), sebagaimana masjid-masjid tua di Indonesia, Masjid Sultan ini pada mulanya tidak memiliki menara. Kemudian pada masa pemerintahan SUltan Ahmad Najamuddin (1758 - 1774) barulah dibangun menara yang letaknya agak terpisah di sebelah barat Masjid SUltan (Masjid Agung).
Masjid Agung Palembang di malam hari.
Adapun bentuk menaranya seperti pada menara bangunan kelenteng dengan bantuk atapnya berujung melengkung. Pada bagian luar badan menara terdapat teras berpagar yang mengelilingi bagian badan menara. Bentuk masjid yang sekarang dikenal dengan nama Masjid Agung ini sudah jauh berbeda dari bentuk yang dahulu. Perubahan bentuk yang ada sekarang telah mengikuti arsitektur masjid modern di dunia saat ini. 
Adapun bentuk yang sekarang ini adalah hasil rehabilitasi dan perluasan yang berkali-kali. Pernah juga perbaikan dilakukan oleh Pemerintah Belanda setelah terjadinya perang besar pada tahun 1819 dan 1821. Setelah dilakukan perbaikan, kemudian dilakukan perluasan yakni pada tahun 1893, 1916, 1950-an, 1970-an dan terakhir pada tahun 1990-an.
Jika para pembaca sekalian pergi ke Kota Palembang, jangan lupa untuk berkunjung ke Masjid Agung Palembang yang merupakan landmark dari Kota Palembang. Termasuk sebagai salah satu masjid indah dan tergolong masjid modern. Jika anda muslim, sempatkanlah untuk sholat di masjid ini, serta anda dapat ikut serta dalam kegiatan program-program masjid yang memberikan syiar Islam.


Tujuan Wisata Lainnya: Danau Ranau dengan Panorama Alam Pegunungan.


Pencarian: info wisata, Kota Palembang, landmark, masjid, agung, palembang, dewan masjid, foto masjid, gambar masjid, masjid cordoba, masjid depok, masjid dunia, masjid indah, masjid makkah, masjid masjid, masjid modern, masjid, nama masjid, nama nama masjid, program masjid, vektor masjid, wallpaper masjid, 
Sumber: Rubrik Wisata, hal 16, Harian Sumatera Ekspress (Sabtu, 12 November 2011).

Tidak ada komentar:

10 Artikel Paling Sering Dibaca