Di antara 8 kesalahan orang tua memberikan obat kepada anak adalah salah menakar dosis obat. Akibat salah takar obat, sebagian besar anak mengalami over dosis. Menurut sebuah studi yang dimuat oleh International Journal of Clinical Practice, penggunaan sendok dapur sering mengakibatkan terjadinya over dosis. Sendok dapur dapat menampung 2 hingga 3 kali lebih banyak dibandingkan gelas takar, pipet, atau sendok takar yang telah diikutkan dalam kemasan obat. Sebuah studi lain dari New York University School of Medicine menemukan fakta bahwa sebanyak 70% orang tua menuangkan obat lebih banyaj dari dosis yang direkomendasikan.
Lalu bagaimana sebaiknya?
pipet obat (dropper) |
Untuk menghindari kesalahan menakar obat yang akan berdampak pada kecenderungan terjadinya over dosis, maka gunakan dropper, pipet, atau gelas ukur/gelas takar. Dropper, pipet, atau sendok takar biasanya telah diikutsertakan dalam kemasan obat. Contoh: cairan formula asetaminofen untuk bayi biasanya diatur dan dikemas berbeda dengan cairan asetaminofen untuk anak-anak dan dewasa. Alat ukur (alat takar) untuk bayi menggunakan pipet dropper, tidak boleh menggunakan gelas atau sendok. Menggunakan sendok teh atau sendok makan sepertinya sama, padahal jika kita ukur secara teliti ternyata jumlah obat yang ditakar dengan sendok makan pasti lebih dari dosis yang direkomendasikan. Menakar obat menggunakan sendok makan akan memberikan dosis 3 kali lipat dari yang seharusnya.
Pesan, biasanya untuk menggunakan sendok takar yang ada dalam kemasan obat agar anak anda tidak mengalami over dosis.
Jangan Gunakan Sendok Makan, Gunakanlah Sendok Takar. |
Kesalahan lain ketika orang tua dalam memberikan obat, silahkan klik di bawah ini.
Semoga bermanfaat.
Kata Kunci Pencarian: over
dosis, letal dosis, dosis omeprazole, dosis loratadine, dosis aspirin, dosis
vitamin e, dosis codein, dosis dexamethasone, dosis parasetamol, dosis
prednison, dosis imunisasi, dosis cefadroxil, luminal dosis, dosis vit k, dosis
ctm, dosis efedrin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar