Minggu, 22 Januari 2012

Penyebab Penyakit Jantung Pembuluh Darah


Salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia adalah penyakit jantung dan pembuluh darah (penyakit kardiovaskuler). Penyakit ini meliputi jantung koroner, penyakit stroke, penyakit arteri perifer, penyakit jantung rematik, penyakit jantung congenital, thrombosis vena dalam, dan emboli paru. 
Pada tahun 2004, diperkirakan sekitar 17,1 juta penduduk dunia (29% dari kematian global) meninggal akibat penyakit kardiovaskular. Sejumlah 7,2 juta diantaranya meninggal akibat penyakit jantung koroner, dan 5,7 juta meninggal akibat stroke. Jumlah ini diprediksi akan terus meningkat. Taksiran angka kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah di tahun 2030 akan meningkat menjadi 23,6 juta jiwa, terutama akibat 2 penyakit utama yaitu penyakit jantung dan stroke.
Tingginya angka kematian akibat penyakit kardiovaskuler ini menarik perhatian para ahli untuk mengatasi, mengurangi dan mencegah penyakit kardiovaskuler ini. Untuk itu perlu diketahui apa saja faktor penyebab penyakit kardiovaskuler. 

Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang terkena penyakit kardiovaskular. Untuk lebih memudahkan, beberapa faktor tersebut dibagi menjadi dua, yaitu modified factor (faktor yang dapat diubah) dan unmodified factor (faktor yang tidak dapat diubah). 


Berikut ini beberapa faktor yang mengakibatkan seseorang lebih mudah terkena penyakit kardiovaskular:

UNMODIFIED FACTOR
Unmodifien factor merupakan faktor yang meningkatkan seseorang terkena penyakit kardiovaskular, namun tidak bisa dimodifikasi / dihindari. Faktor yang tergolong unmodified diantaranya yaitu:

  1. Usia. Semakin bertambahnya usia, semakin tinggi juga risiko terkena penyakit kardiovaskular. Hal ini kemungkinan berhubungan dengan lamanya seseorang terpajan dengan beberapa faktor risiko yang lain. Semakin lama terpajan dengan faktor risiko, semakin tinggi juga risiko terkena penyakit kardiovaskular. Pada laki-laki, resiko tinggi pada usia di atas 45 tahun, sedangkan pada perempuan resiko tinggi di atas 55 tahun.
  2. Jenis kelamin. Seorang laki-laki akan memiliki risiko penyakit kardiovaskular lebih tinggi dibanding perempuan.
  3. Riwayat keluarga. Adanya anggota keluarga yang terkena penyakit kardiovaskular akan meningkatkan risiko seseorang juga terkena penyakit kardiovaskular.
  4. Riwayat penyakit kardiovaskular sebelumnya. Seseorang yang pernah mengalami penyakit kardiovaskular sebelumnya, seperti angina, infark miokard, stroke, PTCA, dan kejadian kardiovaskular lain memiliki risiko lebih tinggi untuk serangan berikutnya.

MODIFIED FACTOR
Modified factor adalah kelompok-kelompok dengan karakteristik tertentu sehingga mempunyai resiko untuk terkena penyakit kardiovaskuler, namun faktor ini masih bisa dimodifikasi untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Beberapa contoh kelompok resiko yang tergolong modified factor adalah sebagai berikut:
  1. Dyslipidemia. Bermula dari menu makanan yang kita santap sehari-hari akan menimbulkan kondisi yang disebut dyslipidemia. Dyslipidemia yaitu suatu kondisi dimana kadar kolesterol LDL, trigliserida, dan kolesterol total yang tinggi di dalam darah. Kondisi ini diikuti oleh penurunan kadar HDL di dalam darah. Peningkatakan LDL, trigeliserida dan kolesterol total + Penurunan HDL merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular. Menyeimbangkan antara makanan nabati dan hewani bisa menjadi solusi untuk dyslipidemia. 
  2. Diabetes mellitus. Seseorang yang menderita DM memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular. Hal ini antara lain berhubungan dengan adanya dislipidemia yang sering terjadi pada pasien DM. Diperkirakan jumlah penderita DM di Indonesia pada tahun 2030 sekitar 12 juta di daerah urban dan 8,1 juta di daerah rural. Solusi untuk pencegahan salah satunya dengan memperbanyak makan sayuran hijau.
  3. Hipertensi. Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular. Dalam salah satu penelitian menunjukkan angka kematian meningkat 2 kali lipat pada setiap peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 20 mmHg atau diastolik sebesar 10 mmHg. Solusi dengan mengurangi makanan berlemak, perbanyak makan sayur, kurangi minum kopi, berhenti merokok, dan tidak bergadang.
  4. Merokok. Merokok juga tentunya dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Dengan kebiasaan merokok maka kadar nikotin di dalam darah meningkat. Nikotin menyebabkan timbulnya kekakuan pembuluh darah. Pembuluh darah menjadi tidak elastis. Kondisi ini memicu untuk terjadinya penyakit darah tinggi dan penyakit jantung hipertensi. Untuk itu sebaiknya diusahakan untuk berhenti merokok.
  5. Obesitas. Seseorang dengan berat badan obesitas akan lebih berisiko terkena penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan ideal. Obesitas, terutama pada obesitas sentral berhubungan dengan sindroma metabolik (hipertensi, hiperglikemi, dislipidemia) yang didasari oleh insulin. Solusi tentu saja anda harus tetap menjaga berat badan tetap ideal.
Baca Juga:

Sumber: http://www.klikpdpi.com/

Tidak ada komentar:

10 Artikel Paling Sering Dibaca