Menyampaikan Kata Sambutan. |
Ketika saya membuka dasboard blog ini, saya temukan keyword pencarian dari pembaca yaitu "cara atasi nervous saat bernyanyi di panggung", maka caya mencoba menuliskan tentang demam panggung dan bagaimana cara mengatasinya.
Nervous di panggung atau yang sering dikenal dengan istilah Demam Panggung, sering kita alami ketika berhadapan dengan pendengar atau audion. Ketika berpidato atau bernyanyi di panggung dapat dengan tiba-tiba menimbulkan reaksi nervous, gugup, atau grogi. Gejala ini timbul karena adanya rasa malu yang terbersit di dalam perasaan (hati). Gejala inilah yang disebut dengan demam panggung.
Efek dari demam panggung dapat dikurangi dengan pemahaman terhadap apa yang sedang terjadi pada tubuh dan belajar untuk mengendalikan ketakutan/kecemasan dengan teknik relaksasi dan persiapan mental.
Berikut ini 6 tips mengatasi demam panggung, yaitu:
- Cobalah untuk berlatih setiap hari dengan cara memejamkan mata dan tarik nafas dalam-dalam, lalu bayangkan kamu dalam situasi yang menyebabkan terjadinya demam panggung. Sekarang juga, visualisasikan dirimu untuk mengendalikan situasi dengan tenang dan percaya diri. Lalu yakini bahwa kamu dapat tampil sempurna dan orang-orang di sekitarmu mengagumi kemampuanmu. Kamu harus yakin bahwa akan mampu untuk tetap tenang dalam situasi tersebut.
- Berikutnya berlatihlah presentasi (berpidato) atau bernyanyi. Yakin bahwa kamu dapat tampil dengan sempurna. Gunakan latihan ini sebagai metode persiapan. Berlatih dapat dilakukan di depan cermin, di depan teman kamu atau keluarga. Bila perlu rekam latihanmu di dalam kaset atau video. Lalu jangan segan dan malu untuk meminta koreksi dari teman-teman atau keluarga, sehingga kamu dapat mengenali titik-titik lemah dari penampilanmu yang mesti diperbaiki. Lalu setelahnya latihan kembali, sambil memperbaiki bagian-bagian yang belum sempurna tadi.
- Sebelum tampil, ingatan perlu didukung oleh bantuan eksternal, misalnya catatan. Sebelum berpidato, kita perlu menyiapkan suatu konsep dengan kata-kata kunci tertentu untuk membantu ingatan bekerja sehingga tidak ada poin-poin yang terlupakan. Atau ketika bernyanyi, siapkan teks lagu yang lebih dahulu diletakkan di standar teks lagu. Biasanya organ tunggal atau grup musik mempunyai satu tiang khusus yang digunakan untuk menempatkan buku-buku teks lagu. Ketika berpidato atau bernyanyi tersebut, kamu jangan malu untuk menggunakan bantuan visual tersebut. Yakinlah bahwa dengan demikian, penonton (audion) akan menilai kamu adalah orang profesional yang mampu mengorganisasikan presentasi / nyanyian kamu dengan baik. Dengan tehnik ini kamu akan mendapat manfaat, misalnya saat ada kata yang lupa, kamu akan cepat menemukan sesuatu yang lupa tersebut hanya dengan melihat catatan.
- Penting dan jangan lupa untuk tersenyum dan berbicaralah dengan salah satu audiens sebelum tampil di panggung. Dan saat berada di panggung, pandanglah wajah orang perorang dan bicaralah langsung kepada seseorang atau boleh juga kepada semua. Misalnya dengan mengucapkan "Selamat malam para hadirin semua. Pada malam hari ini saya akan menyumbang sebuah lagu. Lagu ini adalah lagu yang bertajuk kasih sayang Tuhan kepada kita semua." Dengan berbicara langsung kepada audiens, maka itu lebih baik daripada hanya memandang lautan audiens. Dengan berbicara sebelum memulai berpidato atau bernyanyi, itu akan mengurangi denyut jantung anda. Jantung butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan situasi di atas panggung.
- Jika kamu dapat menyampaikan pantun atau jokes, itu akan lebih bagus karena dapat membuat audiens tersenyum atau tertawa. Jika mampu seperti itu maka kamu sudah membuat penonton menjadi santai dan telah menguasai mereka. Semua orang suka tertawa spontan. Saat membuat audiens merasa nyaman dengan tawa, jamu juga akan mendapatkan energi positif dari tawa mereka.
- Selalu bicaralah tentang apa yang kamu kuasai. Dengan itu kamu akan merasa lebih nyaman berpidato atau bernyanyi.
- Pastikan juga semboyan bahwa "Tidak ada manusia yang sempurna, dan saya lebih mampu dari para audiens semua. Terbukti bahwa saya sudah lebih berani untuk tampil".
- Selanjutnya di masa berikutnya, biasakan untuk tampil dalam kesempatan apapun sehingga membuat kita jadi terbiasa. Sesuai dengan kata pepatah "Alah Bisa Karena Biasa".
- Jika anda masih belum percaya diri juga, silahkan baca mantra "cil-cil-mau, audiens kancil saya harimau. cil-cil-sar, audiens kecil saya besar." Pahami makna mantra tersebut bahwa kita yang telah berani untuk tampil adalah orang lebih memiliki jiwa yang besar dari para audiens. Orang yang jiwanya besar akan mampu menguasai semua orang yang berjiwa kecil.
Selamat mencoba..... Semoga sukses.
Artikel Terkait: 5 Penyebab Grogi dan Cara Mengatasinya.
Pencarian: Grogi, Gugup, demam panggung, mengatasi demam panggung.
Pencarian: Grogi, Gugup, demam panggung, mengatasi demam panggung.
9 komentar:
terima kasih infonya sobat, sangat membantu
aku banget nie..
aku bukan demam panggung lagi tapi gak berani nongolin diriku di depan umum. v blog tu aja aku pampang di blog gara2 da terlanjur banyak orang yang tahu.
bagus gan ditunggu tips selanjutnya..
Okey... Sama-sama. Terima kasih atas support dan kunjungannya ke Blog 1001 Kiat. Sekali lagi Thanks.
mkasih tips nya.. semoga berhasil :))
terima kasih tips y bu ini sangat bermanfaat khusus nya buat saya sendiri.
Makasih ya.
Terima Kasih banyak buat yg bikin Blog ini...
Wah ... maksi ya
W00uw,sangat membantu dan mantranya unik banget,,mksh
Posting Komentar